Eugenia
uniflora atau Pohon Dewandaru
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjNQm8dPsWTODg5W1SmNNw36jEr6B7UnVsgO_SR3qub4qE919ehH_QY8Gg0TrzPiEx0IDrNq8X2AIiMMt7DPE-gkJRNfES39RMNaVb48Ez96eQJaLnvuNnrDtn6erhlyM6KAm_Xn70Ytx6/s1600/dewandaru+buah.bmp)
Dalam
terminologi jawa dapat diartikan sebagai kayu ‘Pembawa Wahyu Dewa’.
Kata dewandaru banyak dijumpai dalam kisah pewayangan maupun dalam
khasanah bahasa Jawa Kuno maupun sansakerta. Karenanya tidak
mengherankan jika kemudian pohon bernama dewandaru ini kemudian sarat
dengan mitos. Pohon dewandaru dikenal juga sebagai asem selong,
belimbing londo, ceremai londo, atau cereme asam. Dalam bahasa
Inggris pohon yang dipercaya mempunyai kekuatan magis ini disebut
dengan Surinam Cherry, Brazilian Cherry, atau Cayenne Cherry.
Sedangkan nama ilmiah tumbuhan ini adalah Eugenia uniflora L., yang
mempunyai beberapa sinonim diantaranya Eugenia michelii Lam., Eugenia
oblongifolia, Eugenia zeylanica Willd.
Gambaran
Sekilas Pohon Dewandaru.
Dewandaru
(Eugenia uniflora) merupakan tumbuhan perdu dengan tinggi mencapai 5
meter dan hidup menahun. Batang pohon dewandaru tegak, berkayu,
berbentuk bulat dengan kulit kayu berwarna coklat.
Daun
dewandaru merupakan daun tunggal, berwarna hijau berbentuk lonjong
dengan ujung dan pangkal yang meruncing. Daun berukuran sekitar 5
sentimeter dengan tepi daun yang rata dan pertulangan menyirip. Bunga
tunggal dengan daun pelindung kecil berwarna hijau, mahkota bunga
berwarna kuning sedangkan benang sari dan putik berwarna putih.
Buahnya buni (bulat) dengan diameter sekitar 1,5 cm, berwarna merah.
Bijinya kecil, keras, berwarna coklat.
Manfaat
Dewandaru dari yang Berbau Magic / Takhyul / Mitos sampai Ilmu
Pengobatan.
Terutama
pada masyarakat jawa, keberadaan pohon dewandaru sarat dengan mitos.
Mulai dari mitos soal asal-usulnya hingga berbagai khasiat magis
sebagai kayu sakti dan bertuah. Karenanya, kayu dewandaru kerap kali
dimanfaatkan untuk membuat aksesoris semisal tasbih, gelang, akik
(batu cincin), dan kalung. Beberapa mitos terkait pohon dan kayu
dewandaru diantaranya adalah:
Kayu (batang) dewandaru (Eugenia uniflora) yang kerap dipercaya sebagai kayu sakti |
- Pohon dewandaru di tanam oleh Sunan Nyamplungan, putra Sunan Muria, setelah mendapatkannya dari Cina.
- Seorang bernama dewandaru yang menjadi rebutan antara Kurawa dan Pandawa lantaran dipercaya menjadi kunci untuk menguasai dunia. Agar tidak dapat diperebutkan, orang ini berubah menjadi pohon.
- Aroma kayu dewandaru sebagai sarana pencapaian kesempurnaan dalam ilmu kanuragan.
- Dipercaya memiliki khasiat sebagai pengasihan, menambah kharisma, dan pengusir gangguan gaib.
Di
balik khasiat mistis yang dipercayai oleh sebagian masyarakat, pohon
dewandaru ternyata memiliki berbagai manfaat yang teruji secara
klinis. Buah dewandaru selain mengandung air juga mengandung protein,
karbohidrat, dan vitamin C. Kulit kayunya mengandung tanin. Sedangkan
daunnya banyak mengandung minyak atsiri, saponin, flavonoid.
Dengan
berbagai kandungan yang dipunyainya, dewandaru (Eugenia uniflora)
dapat dimanfaatkan sebagai peningkat kualitas astringent, mengurangi
tekanan darah tinggi, penurun kolestrol, penurun metabolisme lipid,
dan antioksidan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfmKxkE28kaSjcDXyBDGHYP-KMgnk3uyBq7xYOP1CZzNgFAzcyvsbqivpHwks6D-QDOq95bERWYhttNCdOwy8lF4lPISNfwihwigpI5jMasYxkzbhFhNMhGXjc7HCxAjK5N3Q0yys24zCH/s320/pohon+dewandaru.bmp)
Selintas bentuk buahnya mirip buah ceremai, hanya ukurannya lebih besar. Buah Dewandaru berbentuk bulat ber diameter lebih kurang 1,5 – 2 cm dan berwarna merah dengan biji kecil berwarna cokelat.
Bagian luar buah terdapat tonjolan-tonjolan yang mempermudah orang untuk membedakan dengan buah tanaman lain. Tanaman Dewandaru ini sendiri tingginya bisa mencapai 5 – 7 meter dengan batang tegak.
Daun Dewandaru sendiri berbentuk lonjong dengan ujung dan pangkal yang meruncing. Menurut referensi yang ada, tanaman ini memang hanya tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Tapi, untuk di pulau Jawa, tanaman ini masih jarang ditanam
Dewandaru, khususnya buah dan daunnya sudah dimanfaatkan warga Brazil untuk mengobati gangguan kesehatan secara turun temurun. Daun dan buah tanaman ini digunakan untuk mengatasi diare, rematik, antidiabetes dan antikolesterol.Khasiatnya yang sudah terkenal itu telah mencuri perhatian ilmuwan untuk melakukan penelitian. Tujuannya untuk memberikan landasan ilmiah pemakaiannya. Bahkan, saat ini sudah mulai dibicarakan khasiat dewandaru sebagai antikanker.
Khasiat dan Manfaat Pohon dan Buah serta Daun Dewandaru
Sebagai Sumber Antioksidan
Buah maupun daun dewandaru terbukti bisa mencegah munculnya kanker atau tumor. Warna merah buah dewandaru menunjukkan bahwa di dalamnya terdapat kandungan senyawa tertentu. Dari hasil penelitian diketahui mengandung senyawa golongan karotenoid.
Begitu juga dengan daun dewandaru ditemukan senyawa yang bermanfaat sebagai antioksidan dan disebut fenolik. Karotenoid dan fenolik berkhasiat sebagai antioksidan yang bekerja melawan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh manusia. Keberadaan radikal bebas menyebabkan kerusakan sel dan pangkal terjadinya penyimpangan pada pola pembelahan sel atau penyebab dari tumor dan kanker.
Belum lagi lingkungan tempat tinggal kita yang dipenuhi polusi, gaya hidup buruk (kebiasaan merokok, mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung bahan kimia tambahan) semakin memperkuat posisi radikal bebas menurunkan daya tahan tubuh manusia.
Salah satu langkah yang harus ditempuh untuk menghindari dan mencegah kerusakan sel adalah dengan mengkonsumsi zat golongan antioksidan dalam jumlah cukup.
Jika Anda memanfaatkan buah dewandaru, sebaiknya di jus terelebih dahulu atau dimakan langsung. Buah dewandaru yang sudah masak mengandung likopen yang tinggi.
Perlu juga Anda ketahui bahwa kandungan likopen bisa menurun apabila diolah menjadi produk tertentu. Diperlukan teknik tertentu dalam pengolahan agar kandungan likopen tidak berkurang terlalu banyak. Begitu juga dengan penanganan daun dewandaru. Ilmuwan menemukan bukti kandungan senyawa fenolik pada ekstrak daun yang dikeringkan dengan panas sinar matahari jauh berkurang dibandingkan dengan yang dikeringkan di udara.
Untuk Obat Diare
Selain sebagai antioksidan dewandaru juga bisa mengatasi diare. Warga Brazil menggunakan biji dewandaru untuk mengobati diare.
Para ilmuwan menelitu sejauh mana biji dewandaru berkhasiat sebagai anti kuman. Ternyata protein biji dewandaru mampu menghambat pertumbuhan berbagai macam kuman, di antaranya adalah kuman penyebab diare.
Mengurangi rasa sakit / anestesi
Informasi yang tidak kalah menarik adalah pemakaian daun dewandaru untuk obat antirematik. Khasiat yang ditemukan melalui pemakaian secara turun temurun itu juga sudah didukung data ilmiah yang menggembirakan. Daun dewandaru mengandung minyak atsiri, yang bekerja sebagai analgesik alias penghilang rasa sakit. Sayangnya saat ini penelitian tentang khasiat Dewandaru memang belum banyak dilakukan. Termasuk penelitian lanjutan sebagai penunjang, seperti dosis pemakaian dan aturan pakai.
Buah
dan daun Eugenia uniflora digunakan sebagai peningkat kualitas
astringent dan mengurangi tekanan darah tinggi (Bandoni et al, 1972).
Hasil decocta daun Eugenia uniflora di Paraguai digunakan untuk
menurunkan kolesterol dan tekanan darah (Ferro et al, 1994). Selain
itu juga dapat menurunkan metabolisme lipid dan dapat digunakan
sebagai efek proteksi pada trigliserida dan level lipoprotein yang
sangat rendah (Ferro et al, 1988).
Daun Eugenia uniflora sebagai obat tradisional berkhasiat sebagai obat mencret (Hutapea, 1994). Aksi anti infamasi yang tinggi juga ditemukan pada daun Eugenia uniflora (Scapoval et al, 1994). Pada Brazilian folk medicine buah Eugenia uniflora digunakan sebagai antidiare, diuretik, antirematik, anti-febrile, dan antidiabetik. Selain itu, ekstrak daun Eugenia uniflora juga sebagai agen hipotensif (Consolini et al, 2000) dan menghambat peningkatan level trigliserida dan glukosa plasma (Matsumura et al, 2000).
Daun Eugenia uniflora sebagai obat tradisional berkhasiat sebagai obat mencret (Hutapea, 1994). Aksi anti infamasi yang tinggi juga ditemukan pada daun Eugenia uniflora (Scapoval et al, 1994). Pada Brazilian folk medicine buah Eugenia uniflora digunakan sebagai antidiare, diuretik, antirematik, anti-febrile, dan antidiabetik. Selain itu, ekstrak daun Eugenia uniflora juga sebagai agen hipotensif (Consolini et al, 2000) dan menghambat peningkatan level trigliserida dan glukosa plasma (Matsumura et al, 2000).
Pemanfaatan buah dewandaru sudah dipakai secara luas untuk tujuan komersial. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya apabila kita mengonsumsi buah dewandaru sebagaimana buah-buahan berwarna merah yang mudah diperoleh di pasaran. Yang perlu diingat adalah jangan berlebihan dalam mengkonsumsinya karena semua yang berlebihan hasilnya selalu kurang baik. Dengan cara ini kita dapat menambah jumlah asupan senyawa karotenoid secara bertahap dan mempertahankan kesehatan sel. Osteoporosis, kerusakan pembuluh darah bahkan kanker dan tumor bisa dicegah. Dengan demikian pengembangan budidaya dewandaru perlu dipertimbangkan. Dewandaru bisa tumbuh di berbagai bagian Indonesia mengingat tanah di negara kita dikenal subur.
Sistematika Tanaman
Klasifikasi Eugenia uniflora Lam. dalam sistematika tumbuhan adalah sebagai berikut :
- Divisi : Spermatophyta
- Sub divisi : Angiospermae
- Kelas : Dicotyledoneae
- Bangsa : Myrtales
- Suku : Myrtaceae
- Marga : Eugenia
- Jenis : Eugenia uniflora L.(Hutapea, 1994)
Nama
Daerah
- Tanaman : Eugenia uniflora L.
- Sinonim : Eugenia micnelii Lamk.
- Nama Daerah : Cereme asam (Melayu), Asem selong, belimbing londo, dewandaru (Jawa) (Hutapea, 1994).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar